Jumat, 25 Oktober 2013

I Let You Go Because.....


Kasihku.. Sudah berapa lama kita tak berjumpa? Bagaimana sekarang sudah rupamu? Adakah bertambah noda di indahnya tubuhmu?
Setelah sekian lama kau berlatih mengepakkan sayapmu, adakah kau terbang mengarungi samudra biru? Indahnya pegunungan hijau? Adakah kau dapati sesuatu yang indah di sana?
Berapa kali kah kau terjatuh? Terbang kembali kah? Terjatuh lagi kah?
Di sini, ku juga terasa berat mengarungi peliknya kegersangan.. Selalu terjatuh disaat ku ingin terbang. Sayapku patah, entah kapan dia utuh kembali.. Sudah cukup lama ku ingin terbang lagi menikmati indahnya samudra biru dan pegunungan hijau..

Kasihku.. Belum puas engkau menikmati perjalanan berpetualang? Masih ingin kah engkau pergi? Apa yang kau cari, kasih?
Pergilah.. Nikmatilah masa yang sebentar ini. Aku akan tetap disini.. Menunggu engkau kembali sambil ku nikmati kesakitanku seorang diri. Pulang lah kapan kau mau.. Kan kau dapati aku disini masih seperti dulu yang senantiasa meluangkan waktu untuk mendengar kisah dari petualanganmu. Membuka sayap patahku untuk memelukmu dan mencium lembut wajah manismu..

Dan bila-bila pun engkau tak kunjung pulang, ku akan tetap membuka pintu untukmu. Ku hanya berharap kau menemukan tambatan kebahagiaan disana.
Aku mengasihimu dengan merelakan engkau pergi, mencari kebahagiaan itu. Karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga.. Selamat jalan kasih.. Tuhan menyertaimu..

Kamis, 24 Oktober 2013

'My Last Words' Untuk Kamu


Jangan pernah sekali-kali memberi harapan kepada seseorang jika kita tak bersungguh-sungguh punya niat untuk memberikannya.

Jangan pernah sekali-kali menjanjikan sesuatu kepada seseorang jika kita tak yakin mampu untuk menepatinya.

Dan jangan pernah sekali-kali mempermainkan hati seseorang jika kita tak benar-benar menyayanginya...

Karena cepat atau lambat kita pasti akan membuatnya kecewa dan menyakiti hatinya.

Lebih baik membuat kecewa seseorang dengan sebuah kejujuran daripada berusaha membahagiakan seseorang dengan penuh kepura-puraan dan kebohongan!

“Semoga kau menyadari bahwa kau telah 'berhasil' menyakiti hatinya...”

Minggu, 20 Oktober 2013

Kerinduan Yang Tak Berbalas


Waktu terus berlalu,
Mengingatkanku akan waktu yang lalu,
Kamu dekat tapi terasa jauh dariku,
Membuatku semakin merindukanmu...

Setiap aku menutup mata,
Hanya kamu yg hadir di mimpiku,
Namun aku sadar, kerinduan ini tak bertepi,
Kerinduan yang hanya bisa dijawab oleh waktu...

Oh sang waktu.. Mungkinkah kami akan bertemu lagi?
Walau itu hanya dalam mimpi...

~~.

Kerinduan kini kian terasa di hatiku,
Dibakar oleh api kesunyian malam,
Hati ini ingin berjumpa denganmu wahai kasihku,
Meski rasa ini tertahan dinginnya malam...

Aku akan selalu merindukanmu,
Duhai kekasihku sayang..
Akan kuberikan semua,
Waktu, bahkan aku juga akan rela berikan nafas dan ragaku ini untukmu,
Duhai sang pujaan hatiku...

Aku sayang sama kamu untuk selamanya,
Walaupun banyak rintangan, cobaan yang akan menghadang di perjalananku ini,
Akan aku lewati semuanya dengan penuh kesabaran,
Karena aku sayang sama kamu, untuk selamanya...

~~.

Malam ini aku memikirkanmu lagi
Nafasku menjadi sesak,
Jatungku berdegup kencang,
Nadiku berlagu sepi,
Jiwaku kosong,
Mataku kabur, sayu, karena air mata yang mengalir...

Ingin sekali rasanya aku menjerit di puncak gunung,
Menjeritkan betapa dalamnya rinduku padamu,
Menjeritkan betapa gilanya cintaku padamu,
Agar kamu tau betapa tersiksanya memendam perasaan ini...

Wahai angin...
Sampaikan salam rinduku padanya,
Yang sering aku ucapkan,
Agar dia tahu betapa aku sangat merindukanya...

Wahai sang burung...
Berkicaulah dengan merdu,
Supaya dia mengerti bait-bait cinta,
Yang sudah tersusun indah hanya untuknya...

Wahai hujan...
Turunlah dengan gerimis,
Agar dia tahu betapa sunyinya aku disini tanpanya...

Wahai pelangi...
Bersinarlah setelah hujan ini berlalu,
Supaya dia tahu sesungguhnya aku masih disini,
Berharap dihatinya...

Jumat, 18 Oktober 2013

Proposing Biblically


BOY: Do you have a boyfriend?

GIRL: Nope. I don’t have a boyfriend..

BOY: Genesis 2:18, "The Lord God said, “It is not good for a man to be alone. I will make a helper suitable for him."

GIRL: But I don’t love you..

BOY: 1 John 4:8, "Whoever does not love does not know God, because God is love."

GIRL: And how do I know you mean those words?

BOY: Matthew 12:34, "For out of the abundance of the heart the mouth speaks."

GIRL: But how can I be sure that you're loyal & honest?

BOY: Mark 13:31, "Heaven and earth will pass away, but my words will never pass away."

GIRL: But why me? There are a lot of girls out there..

BOY: Proverbs 31:29, "Many women do noble things, but you surpass them all."

GIRL: But what is in me that you like?

BOY: Song of Solomon 4:7, "You are altogether beautiful, my darling; there is no flaw in you."

GIRL: But I'm not all that beautiful.. You're exaggerating..

BOY: Proverbs 31:30, "Charm is deceptive, and beauty is fleeting; but a woman who fears the Lord is to be praised."

GIRL: What happens if I say yes?

BOY: Genesis 2:24, "Therefore man shall leave his father and his mother & hold fast to his wife, and they shall become one flesh." 

GIRL: How come you know the scriptures this much?

BOY: Joshua 1:8, "This book of the Law shall not depart from your mouth, but you shall meditate on it day and night, so that you may be careful to do all that is written in it. For then you will make your way prosperous and you will have good success."

GIRL: Wooow! I can see you really love God..

BOY: Psalm 34:8, "Oh, taste and see that the Lord is good! Blessed is the man who takes refuge in Him."

GIRL: Mmm.. Ok please give me time to think about it..

BOY: Philippians 4:8, "Finally brethren, whatever is true, whatever is honorable, whatever is just, whatever is pure, whatever is lovely, whatever is commendable, if there is any excellence, if there is anything worthy of praise, think about these things."

GIRL: Oww.. I love you already!

BOY: Revelation 22:21, "Amen."

Kamis, 17 Oktober 2013

Puisi Kebodohanku


Terlalu bodohnya aku
Cinta ini semu!
Tak bermakna!
Sebongkah kata dengan kerutan kening
Memelas? Bermohon? Pada kelam yang semakin menjebak?
Terhempas di kepungan perih dan tusukan
Bagai seribu bahkan lebih menanancap tiada henti

Terkapar lemah
Tak ada cahaya, tak ada hardikan yang terdengar
Juga tak ada kerlingan mata yang ingin kutatap
Karena indahnya yang membuatku slalu ingin menatapnya
Akupun tersudut lagi

Segan untuk hidup dan segan untuk mati
Tiada arah yang di tuju
Semua isi kepalaku tebenam
Terikat pada satu kehidupan
Ahh! Aku harus tesiksa lagi jika mengingatnya

"Maaf kita cuma berteman.."
Tubuhku lunglai seketika
Seakan tak ingin mengenal dunia ini lagi
Kata-katanya begitu menusuk hatiku
Aku ingin hilang saja
Tak ada yang mesti harus kucari lagi
Aku tlah karam!
Dan benar-benar ingin tenggelam
Di dasar laut yang paling dalam

'Teman', maaf aku tlah mencintaimu...

Senin, 30 September 2013

Boneka Untuk Adikku


Based on true story...

Hari terakhir sebelum Natal, aku terburu-buru ke supermarket untuk membeli hadiah-hadiah yang semula tak direncanakan untuk dibeli. Ketika melihat orang banyak, aku mulai mengeluh, "Ini akan makan waktu seumur hidup! Sementara masih banyak tempat yang harus kutuju.. Natal benar-benar semakin menjengkelkan dari tahun ke tahun.. Kuharap aku bisa berbaring, tidur dan hanya terjaga setelahnya.."
Namun begitu pun, aku tetap berjalan menuju bagian mainan, dan di sana aku mulai mengutuki harga-harga, berpikir apakah sesudahnya semua anak akan sungguh-sungguh bermain dengan mainan yang mahal ini.

Saat sedang mencari-cari, aku melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahunan, memeluk sebuah boneka. Ia terus membelai rambut boneka itu dan terlihat sangat sedih.
Aku bertanya-tanya untuk siapa boneka itu. Anak itu mendekati seorang perempuan tua di dekatnya, "Nenek, apa nenek yakin aku tak punya cukup uang untuk membeli boneka ini?"
Perempuan tua itu menjawab, "Kau tau bahwa kau tak punya cukup uang untuk membeli boneka ini sayang..." Kemudian perempuan itu meminta anak itu menunggu di sana sekitar 5 menit sementara ia berkeliling ke tempat lain. Perempuan itu pergi dengan cepat. Anak itu masih menggenggam boneka itu di tangannya.

Akhirnya, aku mendekati anak itu dan bertanya kepada siapa dia ingin memberikan boneka itu. "Ini adalah boneka yang paling disayangi adikku dan dia sangat menginginkannya pada Natal ini. Ia yakin Santa Claus akan membawa boneka ini untuknya..."
Aku menjawab mungkin Santa Claus akan membawa boneka itu untuk adiknya, supaya ia jangan khawatir.
Tapi anak itu menjawab dengan sedih, "Tidak, Santa Claus tak dapat membawa boneka ini ke tempat dimana adikku berada sekarang.. Aku harus memberikan boneka ini kepada mama sehingga mama nanti yang memberikan kepadanya ketika mama sampai di sana...". Mata anak itu begitu sedih ketika mengatakan ini, "Adikku sudah pergi kepada Tuhan.. Papa bilang, mama juga akan segera pergi menghadap Tuhan, maka kukira mama bisa membawa boneka ini untuk diberikan kepada adikku...".
Jantungku seakan terhenti.

Anak itu memandangku dan berkata, "Aku minta papa untuk memberitahu mama agar tidak pergi dulu.. Aku meminta papa untuk menunggu hingga aku pulang dari supermarket ini..."
Kemudian ia menunjukkan fotonya yang sedang tertawa. Dan ia berkata, "Aku juga ingin mama membawa foto ini supaya tidak lupa padaku. Aku mencintai mama dan kuharap ia tak meninggalkanku, tapi papa bilang mama harus pergi bersama adikku..."
Kemudian ia memandang dengan sedih ke arah boneka itu dengan diam.

Aku meraih dompetku dengan cepat, mengambil beberapa catatan dan berkata kepada anak itu, "Bagaimana jika kita periksa lagi, siapa tau uangmu cukup?".
"Ok! Kuharap punyaku cukup.." katanya.
Kutambahkan uangku pada uangnya tanpa setahunya dan kami mulai menghitung. Ternyata cukup untuk boneka itu, dan malah sisa.
Anak itu berseru, "Terima kasih Tuhan karena memberiku cukup uang..."
Kemudian ia memandangku dan menambahkan, "Kemarin sebelum tidur aku memohon kepada Tuhan untuk memastikan bahwa aku punya cukup uang untuk membeli boneka ini sehingga mama bisa memberikannya kepada adikku.. Dia mendengarkan aku! Aku juga ingin uangku cukup untuk membeli mawar putih buat mama, tapi aku tak berani memohon terlalu banyak kepada Tuhan. Tapi Dia memberiku cukup untuk membeli boneka dan mawar putih.. Kau tahu, mamaku suka sekali mawar putih..."

Beberapa menit kemudian, neneknya kembali dan aku berlalu dengan troli-ku. Kuselesaikan belanjaku dengan suasana hati yang sepenuhnya berbeda dari saat aku datang pertama kali tadinya. Aku tak dapat menghapus anak itu dari pikiranku.
Kemudian aku ingat artikel di koran lokal dua hari yang lalu, yang memuat berita tentang seorang pria mengendarai truk dalam kondisi mabuk dan menghantam sebuah mobil yang dibawa oleh seorang wanita muda dan seorang gadis kecil. Gadis kecil itu meninggal seketika, dan ibunya dalam kondisi kritis. Keluarganya harus memutuskan apakah harus mencabut alat pemacu jantung, karena wanita itu tak akan mampu keluar dari kondisi koma.
"Apakah mereka keluarga dari anak laki-laki ini?" tanyaku dalam hati.

Dua hari setelah pertemuan dengan anak itu, kubaca di koran bahwa wanita muda itu meninggal dunia. Aku tak dapat menghentikan diriku dan pergi membeli seikat mawar putih dan kemudian pergi ke rumah duka tempat jenasah dari wanita muda itu diperlihatkan kepada orang-orang untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum penguburan. Wanita itu di sana, dalam peti matinya, menggenggam setangkai mawar putih yang cantik dengan foto anak laki-laki dan boneka itu ditempatkan di atas dadanya.

Kutinggalkan tempat itu dengan menangis, aku merasa hidupku telah berubah selamanya. Cinta yang dimiliki anak laki itu kepada ibu dan adiknya, sampai saat ini masih sulit untuk dibayangkan. Dalam sekejap mata, seorang pria mabuk mengambil semuanya dari anak itu......

If Love Needs a Reason...



Lady : "Why do you like me? And why do you love me?"

Man : "I can't tell the reason... But I really like you..."

Lady : "You can't even tell me the reason..! How can you say you like me? How can you say you love me?!"

Man : "I really don't know the reason, but I can prove that I love you..."

Lady : "Proof??? No..! I want you to tell me the reason now... My friend's boyfriend can tell her why he loves her but not you..!"

Man : "Ok.. Ok..! Hmmmmmm... Because you are beautiful, because your voice is sweet, because you are caring, because you are loving, because you are thoughtful, because of your smile, because of your every movements..."

The lady felt very satisfied with the answer.

Unfortunately, a few days later, the Lady met with an accident and became comma. The guy then placed a letter by her side, and here is the content:
..............................

Darling,

Because of your sweet voice that I love you...
Now can you talk? No! Therefore I cannot love you...

Because of your care and concern that I like you...
Now that you cannot show them, therefore I cannot love you...

Because of your smile, because of your every movements that I love you...
Now, can you smile? Now, can you move? No! Therefore I cannot love you...

If love needs a reason, like now, there is no reason for me to love you anymore...

Does love need a reason? No! Therefore, I still love you...
And love doesn't need a reason...!!!

..............................

Quote :
"Sometimes the best and the most beautiful things in the world cannot be seen, cannot be touched, but can be felt in the heart..."


Jumat, 27 September 2013

Renunganku : "Mengobati hati yang terluka..."


Salah satu risiko pacaran adalah putus cinta. Apalagi jika sudah berpacaran lama dan cinta telanjur mendalam. Namun dibalik semua ini kita harus percaya bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita. Ia ada di dekat kita untuk menolong. Ia rindu menguatkan dan menghibur kita.


Mazmur 34:19 berkata:
"Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."

Kita semua tentunya pernah mengalami sakit hati. Pada saat seperti ini janganlah kita bertanya: di mana Tuhan? Mengapa Ia biarkan aku sendiri?
Ia ada di dekat kita. Ia sangat terikat dengan firmanNya! Sapalah Dia, berbicaralah denganNya!


Cobalah untuk mengobati luka hati dengan:

1. Bersyukur atas apa yang telah terjadi.
Ingatlah bahwa Ia mengetahui semua yang kita alami. Walaupun saat ini kita sulit mengucap syukur, berusahalah melakukannya!
Semua jalan manusia lurus dalam pandangannya sendiri. Namun Allah tahu apa yang ada di balik tikungan jalan kita. Percayalah bahwa apa yang terjadi adalah seijin Dia!
Kita hanya melihat satu langkah di depan, Allah melihat sejuta langkah di depan kita. Teruslah berkata bahwa Ia tahu "what’s best for me!".
Salah satu tanda kedewasaan hidup rohani adalah bila kita dapat belajar mengucap syukur atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini.

2. Relakan kepergiannya.
Ini adalah cara paling cepat untuk menyembuhkan luka hati. Berdoalah agar ia bahagia dan diberkati baik secara jasmani maupun rohani!
Mungkin pada awalnya sulit karena ada pertentangan batin. Namun teruslah untuk berdoa untuk dia. Berdoalah juga untuk diri sendiri. Katakan kepada Tuhan bahwa kita telah merelakan dia pergi. Sesudah itu perintahkan hati dan pikiran kita untuk merelakan kepergiannya.
Dengan begitu proses kesembuhan akan segera bekerja dalam diri kita. Mengapa? Karena sebenarnya kita sedang belajar mengampuni. Tuhan pasti senang dengan hal ini dan akan menyembuhkan luka batin kita.

3. Bersyukurlah karena ini terjadi saat kita masih pacaran.
Bayangkan jika setelah kita menikah dengannya, tiba-tiba ia pergi membawa seluruh pakaiannya dan hanya meninggalkan sepucuk surat singkat permohonan maaf karena telah meninggalkan kita!
Itulah sebabnya kita harus meyakinkan diri, lebih baik ini terjadi sekarang daripada nanti!
Kita juga harus merasa beruntung karena telah mengenal kualitas cintanya saat ini, dibanding baru tahu belakangan!
Jadi, percayalah bahwa Allah sedang melakukan yang terbaik dalam hidup kita. Kita harus mempunyai satu prinsip penting tentang hidup: "Allahlah yang mengatur kapan manusia lahir, dengan siapa ia menikah dan kapan ia mati". Setiap orang yang takut akan Tuhan pasti mengalami tangan kasih Allah dalam hal ini.

4. Berjalanlah dengan iman.
Tuhan pasti akan memberi seseorang yang terbaik kepada kita. Ini mungkin terjadi karena dulu kita langsung pacaran tanpa bertanya pada Tuhan. Bisa juga karena karakter kita belum terbentuk. Tenang saja! Percayalah bahwa Tuhan pasti telah menetapkan seorang yang spesial dan tepat bagi kita. Jalani lagi hidup dengan baik. "Be good at whatever things you do"!.
Saat kita menemukan pasangan yang tepat, maka kita dengan sangat bersukacita akan berkata, "Thank’s a lot God! You’re Great!". Ingat apa yang Ia janjikan dalam firmanNya, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia"~(Roma 8:28).


Bagaimana Mengobati Patah Hati?

Sulit dipercaya saat kita harus berpisah dengan pria impian kita atau wanita yang sempurna. Tanpanya, kita merasa tidak ada lagi kebahagiaan dalam hidup kita.
Saat itu luka yang timbul nampaknya hampir tak tertahankan. Sungguh tak tertahankan sampai-sampai ada orang yang mengatakan seseorang bisa mati karena patah hati.
Percaya atau tidak, mereka yang bisa bertahan, bisa melakukan hal-hal yang lebih baik dari yang pernah mereka pikirkan sebelumnya.

Jadi, sebenarnya apa kunci untuk mengobati patah hati dengan cepat?
Kadang-kadang kebenaran itu memang menyakitkan. Tidak ada sesuatu apa pun yang dapat menyembuhkan luka hati dengan cepat. Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa kita gunakan untuk memulihkannya, yaitu: waktu, keluarga, teman-teman, dan di atas semuanya itu adalah Yesus (dan juga sedikit coklat cookies, hehehe...).

1.Waktu.
Pernahkah kita mendengar ungkapan, "Waktu menyembuhkan semua luka?" Percaya atau tidak, ungkapan ini benar! Waktu bisa menyembuhkan luka, penyakit, penolakan, dan bahkan penyakit jantung.
Berikan diri kita waktu untuk sendiri, maka luka akan berkurang. Seiring dengan berjalannya hari, rasa tidak ada harapan itu sedikit demi sedikit akan berkurang dan kita akan lebih optimis terhadap masa depan. Percayalah, ini terbukti! Banyak orang sudah pernah mengalami hal ini, termasuk saya sendiri...


2. Keluarga.

Keluarga yang telah Tuhan berikan kepada kita adalah suatu anugerah (dan bagi beberapa orang, merupakan anugerah yang tersamar...).
Mereka selalu ada di samping kita dan saat seseorang melukai kita, sudah pasti orang itu menjadi musuh kita! Keluarga memang luar biasa, meskipun kita tahu bahwa kitalah yang salah, di mata keluarga kita, 'orang lain'lah yang selalu disalahkan.
Kita tidak akan menemukan dukungan yang seperti ini dari orang lain, bahkan dari teman kita sendiri, karena teman-teman cenderung melihat segala sesuatunya secara objektif (siapa yang benar, itu yang dibela), sedangkan keluarga sangat mengasihi kita, mereka tidak melihat kesalahan yang telah kita lakukan.
Oleh sebab itulah mereka selalu melindungi kita. Bahkan kadang-kadang saat kita tidak mengharapkannya sekalipun.

3 .Teman-teman.

Seorang sahabat baik adalah suatu aset yang sangat berarti, khususnya di saat-saat yang sulit.
Sahabat bisa membuat kita tertawa dan melupakan saat-saat yang membuat kita terluka, bahkan saat kita merasa seperti berkubang dalam pengasihan diri sendiri. Tuhan telah memberi kita teman-teman sebagai anugerah dengan tujuan untuk membuat kita merasa ada yang memiliki, bahwa kita diperlukan. Sehingga kita tidak dikurung oleh rasa putus asa yang membatasi kita untuk melakukan sesuatu. Kita bisa mendapatkan penghiburan dan hal-hal yang jenaka dari teman-teman, yang kemudian bisa membalut hati kita yang sedang terluka.

4. Yesus.
Dari semuanya itu, yang bisa menyembuhkan luka yang kita alami karena patah hati adalah 'DOA'.
Yesus selalu ada meskipun kita tidak memiliki keluarga atau teman-teman yang bisa membuat kita tenang. Yesus adalah keluarga dan teman kita. Dia yang menenangkan kita saat kita menghadapi masalah. Dan Dia selalu ada untuk kita kapan saja.
Doa yang terus dipanjatkan kepadaNya supaya Dia memimpin kita melalui masa sulit ini akan menguatkan kita, tidak hanya secara emosi, tetapi juga rohani.


"Janganlah jatuh ke dalam dosa, tetap berdoa, be hopeful, be faithful and be thankful..!"

Tuhan Yesus memberkati!