Minggu, 02 Mei 2010

Kisah seorang ayah dan anaknya


Empat tahun yg lalu, kecelakaan telah merenggut orang yg kukasihi, sering aku bertanya2, bagaimana keadaan istriku sekarang disurga.., baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih krn sdh meninggalkan seorang suami yg ga mampu mengurus rumah & seorang anak yg masih begitu kecil.
Begitulah yg kurasakan.., krn selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal.., tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani & rohani anakku… Dan gagal utk menjadi ayah & ibu utk anakku.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku hrs segera berangkat ke kantor, anakku msh tertidur. “Ohhh.., aku hrs menyediakan makan untuknya...!” bisikku dalam hati.

Krn msh ada sisa nasi yg semalam, jadi aku menggoreng telur utk dia makan. Setelah memberitahu anakku yg msh mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yg kujalani, membuat energiku benar2 terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja, aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk & mencium anakku, aku langsung masuk kekamar & melewatkan makan malamku.

Namun, ketika aku merebahkan badan ketempat tidur dgn maksud utk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba2 aku merasa ada sesuatu yg pecah & tumpah seperti cairan hangat..! Aku membuka selimut &..... disitulah sumber masalahnya... Sebuah mangkuk yg pecah dgn mie instan yg berantakan di seprai & selimut..!

“Oh... Tuhan..!” Aku begitu marah.., aku mengambil gantungan pakaian & langsung memukuli anakku yg sdg gembira bermain dgn mainannya. Dia hanya menangis.., sedikitpun ga meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat :
“Pa.., tadi aku lapar & ga ada lagi sisa nasi… Tapi papa blm pulang.., jd aku masak mie instan. Aku ingat.., papa pernah bilang ga boleh nyentuh atau make’ kompor gas tanpa ada orang dewasa didekatku.., makanya aku menyalakan mesin air minum ini & make’ air panas ini utk memasak mie... Satu utk papa & yg satu lagi utkku... Karena aku takut mie-nya bisa dingin, jadi aku menyimpannya dibawah selimut ini supaya tetap hangat sampai papa pulang.., tapi aku lupa ‘ngingatkan papa krn aku sdg main... Aku minta maaf Pa…”

Seketika, air mata mulai mengalir dipipiku .., tapi aku ga mau anakku melihat papanya menangis maka aku berlari kekamar mandi & menangis dgn menyalakan keran air dikamar mandi utk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, memeluknya dgn erat & memberikan minyak urut pada memar bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya utk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie ditempat tidur tadi.

Ketika semuanya sudah selesai & lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku & melihat anakku msh menangis.., bkn krn rasa sakit di pantatnya, tapi krn dia sdg melihat foto mamanya yg dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba.., pada masa ini utk memusatkan perhatian dgn memberinya kasih sayang seorang ayah & juga kasih sayang seorang ibu.., serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun & akan lulus dari taman kanak-kanak.
Untungnya, insiden yg terjadi ga meninggalkan kenangan buruk dimasa kecilnya & dia sudah tumbuh besar dgn bahagia.

Namun....., belum lama aku sdh memukul anakku lagi.., aku benar2 menyesal.........
Guru TK-nya memanggilku & memberitahukan bahwa anakku absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal berharap dia bisa menjelaskannya. Tapi ia ga ada dirumah, aku pergi mencarinya disekitar rumah kami, memangil2 namanya & akhirnya menemukannya disebuah toko alat tulis, sdg bermain komputer game dgn riangnya. Aku marah.., membawanya pulang & memukulinya dgn rotan. Dia diam saja lalu mengatakan : “Aku minta maaf Papa...”.

Selang beberapa lama aku selidiki.., ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yg diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dgn ibunya, maka itulah alasan ketidakhadirannya, krn ia ga punya ibu............

Beberapa hari setelah penghukuman dgn pukulan rotan, anakku pulang kerumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca & menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri dikamarnya utk berlatih menulis, yg aku yakin, jika istriku msh ada & melihatnya, ia pasti merasa bangga, tentu saja dia membuat aku bangga juga..!

Waktu berlalu dgn begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim hujan & Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana2, juga dihati setiap orang yg lalu lalang... Gema suara2 musik Natal terdengar diseluruh pelosok jalan.., tapi astaga..!!!

Anakku membuat masalah lagi..!
Saat aku sdg menyelesaikan pekerjaan dihari2 terakhir kerja, tiba2 kantor pos menelpon. Krn pengiriman surat sdg banyak2nya, tukang pos juga sdg sibuk2nya, suasana hati mereka pun jadi kurang enak.
Mereka menelponku dgn marah2, utk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat... Walaupun aku sdh berjanji utk ga memukul anakku lagi.., tapi aku juga ga bisa menahan diri utk ga memukulnya lagi, krn aku merasa bahwa anak ini benar2 keterlaluan… Tapi sekali lagi.., seperti sebelumnya.., dia meminta maaf, “Maaf Papa...”. Ga ada tambahan satu katapun utk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu aku pergi kekantor pos utk mengambil surat2 tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dgn marah aku mendorong anakku kesudut kamarnya & mempertanyakan perbuatan konyol apalagi ini?! Apa yang ada dikepalanya?!
Jawabnya, ditengah isak tangisnya, “Surat2 itu utk mama............”.

Tiba2 mataku berkaca2....., tapi aku mencoba mengendalikan emosi & trs bertanya kepadanya : “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat pada waktu yg sama..???”

Anakku menjawab : “Aku telah menulis surat buat mama dlm waktu yg lama.., tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku..,sehingga aku ga bisa memposkan surat2ku ini... Tapi baru2 ini, waktu aku kembali kekotak pos itu, aku sudah bisa mencapai kotak itu & aku mengirimkannya sekaligus...”.

Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata2, aku bingung, ga tau apa yg hrs aku lakukan & apa yg hrs aku katakan.....

Aku bilang pada anakku, “Nak.., mama sdh berada disurga.., jadi nanti, kalo kamu mau menuliskan sesuatu utk mama, cukup dgn membakar surat itu maka surat itu akan sampai kepada mama...”. 


Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang & ia bisa tidur dgn nyenyak.
Aku berjanji akan membakar surat2 atas namanya, maka aku membawa surat2 itu keluar, tapi.... aku jadi penasaran & membuka surat tersebut sebelum terbakar & berubah menjadi abu…

Dan salah satu dari isi surat2nya membuat hatiku hancur......

...........................................................................................
Mama sayang..,

Aku sangat merindukanmu..! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' disekolah & mengundang semua ibu utk hadir di pertunjukan tersebut… Tapi mama ga ada, jadi aku ga menghadirinya. Aku ga memberitahu papa tentang ini krn aku takut papa akan mulai menangis & merindukanmu lagi..........

Saat itu.., utk menyembunyikan kesedihan.., aku duduk didepan komputer & bermain game disalah satu toko alat tulis... Papa keliling2 mencariku, setelah menemukanku papa marah & aku hanya bisa diam, papa memukul aku, tapi aku tetap ga menceritakan alasan yg sebenarnya..........

Mama.., setiap hari aku melihat papa merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih & sering bersembunyi & menangis dikamarnya... Aku pikir kami amat sangat merindukanmu. Terlalu berat utk kami........
Tapi ma.., aku mulai melupakan wajahmu... Bisakah mama muncul dlm mimpiku sehingga aku bisa melihat & mengingatmu lagi ? Temanku bilang jika kau tertidur dgn foto orang yg kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dlm mimpimu... Tapi ma.., mengapa engkau ga pernah muncul dlm mimpiku..???
...........................................................................................

Setelah membaca surat itu, tangisku ga bisa berhenti krn aku ga pernah bisa menggantikan kesenjangan yg tak dpt digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku.....

Pesan :
Utk para suami.., yg telah dianugerahi seorang istri yg baik, yg penuh kasih terhadap anak2mu selalu berterima kasihlah setiap hari padanya..! Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya utk menemani hidupmu.., membantumu.., mendukungmu.., memanjakanmu & selalu setia menunggumu.., menjaga & menyayangi dirimu & anak-anakmu........
Hargailah keberadaannya.., kasihilah & cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan & kelebihannya.., karena jika engkau telah kehilangan dia.., tidak ada emas permata, intan & berlian yg bisa menggantikan posisinya..!